Friday, 23 November 2012

Menulislah!



Kemampuan yang paling hebat dan juga yang paling mengerikan dari para filsuf, sastrawan, dan penulis amatiran (seperti saya), adalah merangkai kata-kata. Kemampuan persuasi yang bisa membuat hal-hal yang sebenarnya konyol, terlihat bijak. Suatu hal-hal yang jelas salah pun, akan bisa terlihat benar.

Friday, 16 November 2012

Tips Biar Enggak Salah Pilih

Ada kalanya kita lagi naik daun. Didekati banyak orang sampai akhirnya kita sendiri kebingungan untuk memilih. Nah, biar enggak salah pilih dan menyesal, ikuti langkah-langkah berikut ini.


1. Lihat Akun Sosial Media

Perhatikan nama akunnya, baik di Facebook, Twitter, Snapchat dan Instagramnya. Normal atau wajar-wajar saja, misalnya @SiManisJembatanAncol. Nah, mau cantik kayak apa juga pasti orang bakal mikir-mikir lagi untuk pacaran sama orang dengan akun macam ini. Terus lihat juga profile picture-nya. Kalo fotonya pake efek love-love gitu di pinggirnya, agak malas juga, ya.

2. Lihat Gaya Berpakaian

Apa yang kita lihat dari orang saat ketemu pertama kali? Pasti fisiknya, dong. Enggak mungkin banget baru pertama kali ketemu langsung lihat sifat aslinya. Karena tampilan fisik itu yang utama, selain hati, cek-lah gaya berpakaiannya, jangan sampai seperti @SiManisJembatanAncol di atas, bisa runyam urusannya. Kan percuma juga cantik/ganteng tapi ke mana-mana pakai kostum teletubbies.

3. Perhatikan Gaya Berbicara

Kalau poin 1 sama 2 sudah lulus sensor, yang berikutnya adalah cek gaya dia berbicara. Percuma juga ganteng/cantik nya luar biasa tapi suara dan gaya berbicaranya ala-ala Limbad atau lebay gitu. Kan mending nggak usah cari pasangan.

4. Lihat Kepintarannya

Apakah semakin tinggi IQ-nya semakin baik? Oh, belum tentu. Bisa-bisa kita bakal sering dikadalin. Itu bisa jadi bumerang. Mending cari yang IQ-nya biasa-biasa aja biar sama-sama gampang saling mengingatkan.

Thursday, 1 November 2012

Kata-Kata Sang Proklamator



Jangan tanyakan apa yang negeri ini berikan kepada Anda.!
Tapi tanyakan apa yang anda berikan kepada negeri ini.!
 
Jiwa Nasionalis yang ada di pemuda Indonesia pasti ada namun kenapa diam?
Ingat : “Innallahu la yu ghaiyiru ma bikaumin, hatta yu ghaiyiru ma biamfusihim” , Tuhan tidak merubah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merubah nasibnya!”
 
Jiwa Nasionalis saya terpanggil dengan melihat hal perekonomian yang semakin berat kita tanggung, serta berita di televisi hal korupsi/kejahatan yang sepertinya merajarela! Semuanya pasti ujung – ujungnya hal ekonomi.


Untuk menambah semangat nasionalis silahkan baca Kumpulan Kata Soekarno Sang Proklamator yang terselip dalam pidatonya.


Kata Soekarno: Kalau bangsa-bangsa yang hidup di padang pasir yang kering dan tandus bisa memecahkan persoalan ekonominya kenapa kita tidak?
Kenapa tidak? Coba pikirkan!


1. Kekayaan alam kita yang sudah digali dan yang belum digali, adalah melimpah-limpah.


2. Tenaga kerjapun melimpah-limpah, di mana kita berjiwa 100 juta manusia.


3. Rakyat Indonesia sangat rajin, dan memiliki keterampilan yang sangat besar, Ini diakui oleh semua orang di luar negeri.


4. Rakyat memiliki jiwa gotong-royong, dan ini dapat dipakai sebagai dasar untuk mengumpulkan funds and forces.


5. Ambisi daya cipta Bangsa Indonesia sangat tinggi di bidang politik tinggi, di bidang sosial tinggi, di bidang kebudayaan tinggi, tentunya juga di bidang ekonomi dan perdagangan.


6. Tradisi Bangsa lndonesia bukan tradisi, “tempe”. Kita di zaman purba pernah menguasai perdagangan di seluruh Asia Tenggara, pernah mengarungi lautan untuk berdagang sampai ke Arabia atau Afrika atau Tiongkok. (Pidato HUT Proklamasi)


Kata Soekarno: “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” (Bung Karno)


Kata Soekarno: “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno)


Kata Soekarno: “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya.” (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno)


Kata Soekarno: “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.” (Bung Karno)


Kata Soekarno: “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)


Kata Soekarno: “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno


Kata Soekarno: “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno)


Kata Soekarno: “Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan ...” (Bung Karno)


Kata Soekarno: “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali. (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno)


Kata Soekarno: “Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita belum selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno)


Kata Soekarno: “Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghaiyiru ma bikaumin, hatta yu ghaiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno)


Kata Soekarno: “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno)


Kata Soekarno: “Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong.” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno)


Kata Soekarno: “Aku Lebih suka lukisan Samudra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentram, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno)


Kata Soekarno: “Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” (Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno)


Sumber: Pustaka Dunia